Selasa, 11 September 2007

LITANI SANTA PERAWAN MARIA

. Litani berasal dari kata Latin tunggal litania atau jamaknya litaniae yang berarti permohonan yang bersifat amat sangat memohon. Doa Litani adalah serangkaian doa permohonan yang diawali oleh satu orang/kelompok orang dan ditanggapi oleh orang-orang/kelompok orang yang berdoa bersama dengan jawaban yang sama seperti: Kasihanilah kami; Doakanlah kami; Dengarkanlah kami; Bebaskanlah kami, dan lain-lain.
2. Bentuk Doa Litani banyak ditemukan dalam banyak doa.
Misalnya, Mazmur 136 dengan tanggapan: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya”. Dalam liturgi, pada Mazmur Tanggapan pada antar Bacaan I dan Bacaan II, misalnya, dengan tanggapan “Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku”. Pada doa umat dengan tanggapan “Dengarkanlah doa kami” atau “Kabulkanlah doa kami”. Di samping Doa Litani S. Maria, ada Doa Litani lain, antara lain: Litani Nama Yesus, Hati Kudus, Darah Kristus, St. Yusuf, Para Kudus.
3.Doa Litani S. Maria yang diakui dan digunakan secara resmi saat ini berkembang dari Doa Litani yang sudah ada pada tahun 1200. Doa Litani S. Maria itu mulai didoakan sejak tahun 1531 di tempat ziarah Maria di Loreto, Italia Tengah, yang disebut sebagai “Rumah Keluarga Nazaret”. Mulai tahun 1550, Doa Litani ini mulai tersebar ke seluruh dunia.
4. Doa Litani S. Maria dimulai dengan seruan kepada Yesus yang disebut Tuhan dan Kristus, diteruskan dengan seruan kepada Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus serta Tritunggal Mahakudus. Ini berarti bahwa Doa Litani diletakkan pada kerangka iman kepada Yesus sebagai Tuhan, yaitu manusia yang bertindak sebagai Allah; dan sebagai Kristus, Messias, Yang Diurapi, yang menyelamatkan umat manusia, serta iman kepada masing-masing pribadi Allah Tritungggal: Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus dan Allah Tritunggal sendiri.
5. Doa Litani disambung dengan seruan kepada S. Maria dengan berbagai sebutan. Dan ditutup dengan sebutan Yesus sebagai “Anak Domba Allah” (Yoh 1:29), yang menebus doa dunia. Dengan demikian, Doa Litani ditempatkan dalam kerangka Kristologi – iman kepada Yesus sebagai Penyelamat dan dalam kerangka Soteriologi – iman kepada Yesus sebagai Penebus dosa manusia. Dalam Doa Litani S. Maria ditampilkan sebagai pendoa yang mendukung serta menyertai orang-orang yang berdoa yang menggabungkan doa-doa mereka dengan doa-doanya dan diarahkannya kepada Kristus dan Allah.
5. Doa Litani dimulai dengan menyebut Maria (Mat 1:16; Luk 1:27); Bunda Allah (Mater Dei) (Luk 1:31-32); Perawan Termulia (Luk 1:34); dan disambung dengan sejumlah sebutan lain. Kita perhatikan sebutan-sebutan yang sulit kita pahami.
1). Cermin kebenaran (Speculum justitiae): Maria disebut merupakan cermin yang memantulkan secara penuh karya penyelamatan Allah yang dilakukan aoleh Yesus Kristus, yang dalam Kitab Suci disebut sebagai “Kebenaran Allah” (Rm 3:21-22).
2). Tahta kebijaksanaan (Sedes sapientiae): Kebijaksanaan ilahi bertahta di atas tiang awan (Sir 24:4). Yesus disebut kebijaksanaan ilahi ( bdk 1Kor 1:30). Dengan menjadi manusia, kebijaksanaan itu tidak lagi bertahta di atas tiang awan, tetapi di dalam rahim Maria.
3). Bejana rohani (Vas spirituale): Maria mengandung dari Roh Kudus (Mat 1:18) dan dituruni oleh Roh Kudus (Luk 1:35). Karena itu Maria menjadi bejana rohani, sebab penuh dengan Roh Kudus.
4). Bejana kebaktian utama (Vas insigne devotionis): Maria sepenuhnya merelakan diri bagi kehendak Allah yang mau melaksanakan karya penyelamatanNya bagi umat manusia di dunia. Karena itu Maria menjadi tempat unggul dalam penyerahan diri dan keterarahannya kepada Allah.
5). Benteng Daud (Turris Davidis) dan Benteng gading (Turris eburneus): Ada hubungan cinta yang hangat antara pengantin perempuan, yang dalam Kidung Agung, (lehernya) disamakan dengan “Menara Dud” dan “Menara Gading” (Kid 4:4; 7:4) dengan kekasihnya. Hubungan cinta itu menggambarkan hubungan cinta antara Kristus, Mempelai laki-laki, dan Gereja, Mempelai perempuan. Maria digambarkan sebagai Gereja yang dalam 2 Kor 11:1-3 dan Ef 5:31-32 disebut Mempelai Kristus. Dengan sebutan “Menara Daud” dan “Menara gading” mau ditekankan kasih Maria yang bersama Kristus melahirkan kita dalam karya penyelamatan Allah.
6). Rumah kencana (Domus aurea): Bagian dalam Bait Allah dilapisi emas (kencana) (1 Raj 6:20-22). Di bagian itu Allah hadir di tengah-tengah umatNya. Maria disamakan dengan bagian dalam Bait Allah itu karena Maria mengandung Yesus, Allah Manusia, yang akan hadir dan berkarya di dunia.
7). Tabut perjanjian (Arca testamenti): Dalam Perjanjian
Lama, tabut perjanjian disimpan loh batu perjanjian antara Allah dan umatNya. Dalam Perjanjian Baru terjalin hubungan antara Allah dan umat manusia dalam diri Kristus yang berkat karya penyelamatanNya berhasil mempersatukan Allah dengan umat manusia. Perjanjian Baru itu terlaksana berkat Yesus yang dikandung oleh Maria. Dengan demikian Maria menjadi mirip dengan tabut perjanjian dalam Perjanjian Lama yang menjadi tempat di mana Allah hadir.
8). Pintu sorga (Porta caeli): Pintu sorga merupakan tempat Allah keluar dari sorga, dan manusia dapat masuk ke sorga berkat Yesus Kristus. Maria mengandung dan melahirkan Kristus. Dengan melalui Maria Allah keluar dari sorga. Berkat Kristus pintu sorga dibuka bagi umat manusia. Maria mengandung Kristus yang membukakan pintu sorga bagi manusia. Karena menjadi tempat di mana Allah keluar dan sorga, dan manusia mauk ke sorga, maka Maria adalah pintu sorga.
9). Bintang kejora (Stella matutina): Dengan tampil di dunia dan kemudian menjadi Ibu Yesus, Maria menjadi fajar keselamatan Allah. Bintang Kejora muncul di ufuk Timur mendahului terbitnya matahari. Maria disebut Bintang Kejora karena tampilnya mendahului terbitnya “Matahari” (Kidung Paskah) keselamatan, yaitu Yesus, akan tampil berkarya di dunia.
10). Bunga Mawar ajaib (Rosa mystica): Kitab Yesaya Bab 11:1 dikenakan pada Maria, Ibu Yesus. Maria disamakan dengan tunggul pohon mawar yang secara ajaib bersemi dan berbunga seperti tongkat Harun (Bil 17:8). Anna, Ibu Maria, mandul, namun pada akhirnya secara ajaib melahirkan Maria. Maria, perawan, belum bersuami, secara ajaib mengandung dan melahirkan Yesus. Maka Maria disebut sebagai Mawar ajaib.
11). Perlindungan orang berdosa (refugium peccatorum): Maria tidak mendapat murka Allah, malah mendapat rahmat penuh daripadaNya. Maka siapa saja yang bergabung dengan Maria tidak akan terkena murka Allah.
12). Ratu damai (Regina pacis): Dalam Kitab Yesaya 9:5, Yesus disebut Raja Damai. Maka Maria yang menjadi ibuNya disebut Ratu damai. Sebab daripadanya lahir damai-sejahtera dan keselamatan yang dibawa oleh Kristus yang dikandungnya.

Dengan berdoa Doa Litani S. Maria, kita berdoa kepada Maria yang akan menghantar doa kita itu kepada Kristus dan kepada Allah Tritunggal, karena antara Maria dan Yesus serta Allah Tritunggal ada hubungan istimewa. Doa Litani S. Maria berpusat pada Maria, bukan sebagai Maria yang berdiri sendiri, melainkan Maria yang mempunyai relasi dengan Kristus dan Allah Tritunggal.