Kamis, 03 Januari 2008

SELAMAT TAHUN BARU 2008

MEREFLEKSIKAN MAKNA TAHUN BARU

Saat kelahiran adalah saat anugerah. Hidup secara keseluruhan -kelahiran, hidup yang dijalani, dan kematian yang menunggu, diri kita dengan penampilan dan segala potensi, orangtua, suku, ras, tanah air, semua itu ada pada kita bukan karena usaha kita atau pemberian manusia lain, melainkan merupakan anugerah Allah belaka.
Sikap hidup utama yang sebaiknya ada di dalam diri kita adalah bersyukur atas segala anugerah dan melihat hidup ini sebagai saat untuk berkembang dan menyumbang.
Kita manusia berkewajiban mengembangkan diri. Berbeda dengan makhluk-makhluk lain di dunia, yang hanya merupakan makhluk temporalis, yang hidup di dalam waktu, kita adalah makhluk historis, menyejarah, yang hidup dalam waktu dan sadar bahwa diri kita hidup dalam waktu. Sebagai makhluk historis, hidup kita mengikuti proses dari masa lampau, melalui masa kini dan menuju ke masa depan. Tak ada hal entah baik atau buruk yang terjadi secara tiba-tiba. Semua memerlukan proses. Hukum bijak dalam kehidupan adalah: (1). menyiapkan lahan, (2). menabur benih, (3). memelihara tanaman yang sudah tumbuh dari benih, dan baru (4). memetik panen. Tak ada tahap yang boleh dilalui dan diabaikan.
Kita manusia juga harus mengembangkan diri karena kita, manusia, adalah makhluk spiritual, rohani. Makhluk-makhluk lain di dunia hanyalah makhluk naturalis, alamiah. Makhluk-makhluk itu mempunyai pola pengembangan yang pasti sejak awal hidup mereka di dunia.. Sedang kita sebagai makhluk spiritual, kita tidak memiliki pola pengembangan yang sudah ditentukan sebelumnya. Karena itu, meski dipengaruhi oleh lingkungan, pola asuh dalam keluarga dan pola didik di luar keluarga, pengembangan diri kita kita tentukan sendiri melalui kemauan dan keputusan pribadi kita. Untuk mampu mengembangkan diri itu kita manusia dilengkapi dengan: (1). kesadaran diri, (2). hati nurani, (3). kehendak bebas dan (4). imaginasi kreatif.
Tujuan pengembangan diri adalah agar kita mampu memberi sumbangan kepada sesama dan masyarakat. Jika kita mampu mengembangkan segala daya kita: fisik, mental (budi, kehendak, emosi/afeksi), dan potensi-potensi (akademik, seni, olah-raga, hubungan dengan orang lain, kepemimpinan/organisasi, moralitas dan spiritualitas) kita, kita akan mampu memberi sumbangan dan kontribusi nyata dan unggul kepada sesama dan masyarakat kita sesuai denga status hidup dan profesi kita. Dengan kemampuan memberi sumbangan itu hidup kita menjadi bermakna bagi diri kita sendiri, sesama dan masyarakat kita. Itulah inti hidup yang terberkati dan bahagia.
Merayakan Tahun Baru adalah memeriksa: bagaimana perkembangan diri dan pemberian sumbangan kita kepada sesama dan masyarakat kita di masa lampau, terutama tahun silam, dan menetapkan perkembangan dan sumbangan apa yang akan kita berikan di masa depan, terutama tahun baru yang akan datang. Untuk itu, kita perlu mengembangkan sikap, pengetahuan, kemampuan dan kecakapan-kecakapan yang diperlukan. Selamat Merayakan Tahun Baru.