Jumat, 03 Agustus 2007

MENGENAL KITAB SUCI

HALO UMAT KATHOLIK YANG MULIA JANGAN LUPA SEPTEMBER 2007 BULAN KITAB SUCI !!!!!!

I. KITAB SUCI
Kitab Suci atau AlKitab Katolik terdiri dari dua jilid kitab: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Kitab Perjanjian Lama terdiri dari 47 karangan:
I. Kitab Sejarah: (1).Kitab Pentateuch yang berarti lima jilid buku. Kelima buku itu juga disebut Buku Taurat Musa atau Torah Musa yang memuat Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. (2). Kitab Yosua. (3). Kitab Hakim-Hakim (4). Kitab Rut. (5). Kitab Samuel. (6). Kitab Raja-raja. (7). Kitab Tawarikh. (8). Kitab Ezra dan Nehemia
II. Kitab Puisi: (1). Kitab Ayub. (2). Kitab Mazmur. (3). Kitab Amsal
(4). Kitab Pengkhotbah. (5). Kidung Agung
III. Kitab Para Nabi:(1).Nabi-Nabi Besar: Kitab Nabi Yesaya, Yeremia, Yeheskiel, Daniel. (2). Kitab Ratapan – meski buku-buku ini bukan buku Nabi. (3). Kitab 12 Nabi: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia dan Maleakhi.
Kitab Perjanjian Baru terdiri dari 27 karangan: (1). 4 Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). (2). Kisah Para Rasul. (3). 14 Surat St. Paulus: Surat-surat Besar (Roma, 1Korintus, 2Korintus, Galatia); Surat-surat dari Penjara (Efesus, Filipi, Kolose, Filemon); Surat-surat Pastoral (1Timotius, 2Timotius, Titus); Surat 1 Tesalonika, Surat 2 Tesalonika ; dan Surat kepada Umat Ibrani.. (4). Surat-surat Katolik yang berarti umum: Yakobus, 1Petrus, 2Petrus, 1Yohanes, 2Yohanes, 3Yohanes, Yudas. (5). Kitab Wahyu Yohanes.

KITAB KANONIKA DAN DEUTEROKANONIKA
Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru merupakan kitab yang diakui dan diterima oleh semua Gereja ( Katolik, Ortodoks Yunani, Protestan). Kitab yang diakui dan diterima umum itu disebut Kitab Kanonika, yang berarti kitab-kitab yang termasuk kedalam Kitab-Kitab Suci.
Tetapi di lingkungan Gereja Katolik, kecuali Kitab Kanonika, ada kitab-kitab lain yang termasuk ke dalam daftar Kitab-Kitab Suci. Untuk membedakannya dengan kitab-kitab Kanonika, kitab-kitab itu disebut Kitab Deuterokanonika yang artinya Daftar Kitab-Kitab yang Lain. Kitab Deuterokanonika meliputi Kitab: Tobit, Yudit, Tambahan pada Kitab Ester, Kebijaksanaan Salomo, Yesus bin Sirakh, Barukh, Tambahan pada Kitab Daniel, Kitab 1Makabe dan Kitab 2Makabe.

KITAB SUCI ADALAH KITAB PERJANJIAN
Kitab Suci disebut Kitab Perjanjian. Kata Perjanjian itu digunakan untuk menyatakan bahwa antara Allah dan manusia telah terjadi hubungan yang khusus. Dengan perjanjian itu hubungan antara Allah dan manusia bukan lagi terbatas pada hubungan antara Pencipta dan cipataan atau Khalik dan mahluk.
Dalam Perjanjian Lama, perjanjian hubungan khusus Allah dan manusia dimulai dengan diadakannya perjanjian antara Allah dan Abraham (Kej 15:18; 17;2-11), diteruskan dengan perjanjian antara Allah dan Umat Israel:“Kau menjadi umat Ku”, “Aku menjadi Allah Mu” (Yer 7:23; Kel 24:4-10; Ul 29) dan dimantapkan dalam perjanjian antara Allah dan Daud (2Sam 7:5-16). Dalam Perjanjian Lama dikisahkan bagaimana hubungan perjanjian antara Allah dan manusia, bagaimana perjanjian itu ditaati atau dilanggar beserta akibat-akibatnya.
Dalam Kitab Perjanjian Baru, perjanjian antara Allah dan manusia itu dibuat oleh Yesus Kristus dan umat yang percaya kepadaNya (Mrk 14:22-25). Kitab Perjanjian Baru menceritakan bagaimana Perjanjian Lama dilanjutkan, ditingkatkan dan diselesaikan oleh Yesus dan umat yang percaya kepadaNya. Perjanjian antara Allah dan Umat Israel (dalam Perjanjian Lama) dan antara Allah melalui dan dalam Yesus dengan umat manusia (dalam Perjanjian Baru) bersifat tetap, kekal dan tidak dapat dibatalkan. Karena kesetiaan Allah tidak tergantung pada kesetiaan manusia (Ul 7:9). Manusia bisa mengingkari, tidak menaati dan melanggar perjanjian, tetapi Allah tidak dapat membatalkan perjanjian itu.
Nama Kitab Suci bangsa Israel oleh Paulus disebut Perjanjian Lama (2 Kor 3:14 ). Kitab suci umat Kristiani disebut Perjanjian Baru, sebagai lawan dari Perjan- jian Lama. Namun istilah Perjanjian Baru itu tidak digunakan sebagai judul buku sejak awal Gereja, tetapi baru kemudian beberapa saat sesudah buku Perjanjian Baru tersusun.

KITAB SUCI ADALAH KITAB KESAKSIAN. IMAN
Kitab Suci adalah sekumpulan karangan yang dihasilkan oleh umat beriman sebagai kesaksian iman. Dalam Perjanjian Lama kesaksian atas kasih Allah disampaikan dalam peristiwa-peristiwa tertentu dan dilakukan oleh tokoh-tokoh tertentu. Dalam Perjanjian Baru, Kitab Suci berisi kesaksian iman tentang Yesus Kristus: siapa, apa yang dikatakan, dilakukan dan terjadi pada diriNya. Kesaksian itu berkaitan dengan orang/umat yang menanggapi dan tidak menanggapi kasih Tuhan ( dalam Perjanjian Lama) dan Yesus Kristus (dalam Perjanjian Baru).
Kesaksian iman itu ditulis dalam bentuk cerita, hukum, undang-undang, wejangan, khotbah, permenungan, doa. Kitab Suci disebut Sabda Allah, karena melalui Alkitab, kita dapat mengenal kehendak Allah yang ditampakkan melalui kasihNya (dalam Perjanjian Lama) dan melalui dan di dalam diri Yesus Kristus (Perjanjian Baru).
Kitab Suci bukanlah wahyu dalam arti ajaran, petunjuk, khususnya, perintah dan aturan yang diturunkan secara langsung oleh Allah dan ditulis dalam Kitab, yang merupakan kebenaran abadi yang berlaku untuk segala zaman. Bukan. Kitab Suci adalah kitab kesaksian iman yang untuk memahaminya diperlukan studi, doa dan renungan.

INJIL
Kata Injil berasal dari kata Yunani evanggelion yang berarti kabar baik yang
dibawa oleh utusan. Menginjil berarti: kegiatan mewartakan hal-hal yang menggembirakan, misalnya, kemenangan atas musuh.
Kata Injil digunakan dalam Matius 4 kali (Mat 4:23; 9:35; 24:14; 26:13);
dalam Markus 8 kali (Mrk 1:1; 1:15; 5:35; 10:29; 14:9; 16:15); dalam surat- surat Paulus 60 kali; dalam Kisah 2 kali (Kis 15:7; 20:24). Kata menginjil dipakai dalam Injil Matius 1 kali (Mat 11:15); Lukas 10 kali (Luk 4:18,43; 7:22; 16:16; 1:19; 2:10; 3:18; 8:1; 9:6; 20:1); Kisah 15 kali; dan surat Paulus 23 kali.
Dalam Perjanjian Baru Injil berarti: Kabar baik yang diwartakan secara lisan
oleh Yesus (Luk 4:18-19); pribadi Yesus sendiri (Mrk 1;15); pewartaan para rasul tentang Yesus: hidup, karya, wafat, kebangkitan dan kenaikanNya ke surga (Kis 1:1). Pada abad 2 Injil berarti tulisan yang berisi kabar baik tentang hidup dan karya Yesus.
Penemu jenis sastra Injil adalah penulis Injil Markus. Dengan jenis sastra itu
dikisahkan kabar gembira keselamatan yang datang dari Allah dalam Yesus Kristus. Dan Yesus Kristus itu selalu hadir dalam jemaat, khususnya dalam Ekaristi (Luk 24:30). Injil merupakan kesaksian tentang: Siapa Yesus Kistus itu, apa yang dikatakan dan dilakukan dan apa akibatnya bagi mereka yang berjumpa dan menerima Yesus. Injil merupakan tafsiran tentang sabda dan karya Yesus.
Pegangan dalam membaca Injil: (1). Memperhatikan siapa penulisnya. (2)
Siapa umat yang dituju. (3). Apa maksud penulisan Injil dan bagian Injil itu?. (4). Situasi zaman ketika teks Injil ditulis. (5). Apa arti teks teks yang tertulis itu?. (6). Bagaimana konteks teks yang tertulis itu?. (7). Apa makna teks itu untuk zaman kita sekarang ini?

KITAB SUCI ADALAH KITAB KESAKSIAN IMAN
Iman berarti mantap, teguh, kokoh, stabil, tak tergoyahkan. Di lingkungan agama iman diartikan pasti atau percaya penuh tentang Allah dan WahyuNya. Namun iman tidak hanya menyangkut otak dan budi, melainkan seluruh diri manuisa. Maka dalam arti yang sebenarnya iman adalah sikap hati manusia yang mempercayakan diri dan seluruh hidupnya kepada Allah dan mengandalkan Allah sepenuhnya atas keselamatannya baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang.
Kata iman biasanya digabungkan dengan kata kepercayaan, lalu menjadi iman kepercayaan. Kepercayaan adalah keyakinan. Dan berdasarkan keyakinan itu orang mempercayakan diri kepada Allah. Karena itu, iman kepercayaan adalah sikap hati yang dengan penuh keyakinan menyerahkan diri dan mempercayakan diri sebulat-bulatnya kepada Allah dan mengandalkanNya sepenuh-penuhnya untuk kesela-matanNya baik didunia sekarang maupun di dunia yang akan datang.
Ada iman yang benar dan iman yang sejati. Iman yang benar adalah percaya kepada Allah sebagaimana adaNya dan dalam kenyataanNya. Iman sejati adalah sikap hati mempercayakan dan mengandalkan Allah yang dibuktikan dalam perilaku dalam hidup nyata sehari-hari. Maka iman dapat benar, tetapi tidak sejati, karena meski Allah yang diimani benar, tetapi tidak diwujudkan dalam hidup sehari-hari. Sebaliknya iman dapat sejati tetapi tidak benar, karena Allah yang diimani dan dibuktikan dalam perilaku dalam hidup nyata sehari-hari, bukan Allah yang benar.
Kitab Suci merupakan Kitab Kesaksian Iman. Perjanjian Lama merupakan Kitab kesaksian Iman tentang kasih Allah sejak penciptaan, panggilan Abraham, pembebasan umat Israel dari perbudakan di Mesir, masuknya umat Israel ke Palestina, dan berhasil menjadi satu bangsa, dan tanggapan-tanggapan manusia dan umat terhadap kasih Allah yang terwujud dalam karya-karya kasihNya itu.
Perjanjian Baru merupakan kesaksian iman tentang karya penyelamatan Allah yang terjadi melalui dan dalam Yesus Kristus, Allah menjadi yang manusia di dunia, dan tanggapan-tanggapan manusia dan umat terhadap karya penyelamatan Allah melalui dan dalam Yesus Kristus.
Kesaksian iman ini diungkapkan dalam bentuk cerita, puisi, kata-kata mutiara, petuah, peraturan, hukum, ramalan-ramalan. Dalam cerita-cerita disaksikan bagaimana tokoh-tokoh Kitab Suci menanggapi kasih Allah (Perjanjian Lama) dan karya penyelamatan manusia melalui Yesus Kristus (Perjanjian Baru) atau tidak menanggapi. Dengan kata-kata mutiara, petuah-petuah itu Kitab Suci menyampaikan kesaksian iman bagaimana cara menanggapi kasih dan karya Allah secara benar. Dengan ramalan hendak disampaikan kesaksian tentang apa yang akan terjadi dengan kasih dan karya penyelamatan Allah di masa depan.

KITAB SUCI SEBAGAI SABDA ALLAH
Kata Sabda dalam penyebutan Kitab Suci sebagai Sabda Allah dipergunakan dalam arti metaforis. Karena jika Allah berbicara seperti manusia, lalu apakah Allah mempunyai mulut, mengunakan bahasa tersendiri dan mengeluarkan suara sendiri pula? Sabda atau kata adalah ungkapan gagasan, pikiran, perasaan, kehendak dalam bentuk ucapan (dalam bahasa lisan ), huruf-huruf (dalam bahasa tulisan) dan tanda-tanda atau gambar-gambar (dalam bahasa lambang).
Karena itu jika Kitab Suci disebut Sabda Allah, yang dimaksudkan adalah bahwa melalui apa yang tertulis di dalam Kitab Suci kita dapat menggali dan berusaha mengerti gagasan, pikiran, perasaan dan kehendak Allah bagi manusia dan dunia pada umumnya dan bagi kita masing-masing pada khususnya. Untuk menggali dan memahami Sabda Allah itu diperlukan studi, doa dan renungan.

KITAB SUCI DAN TRADISI
Kitab Suci merupakan kitab kesaksian iman umat terhadap kasih Allah dari masa sebelum Kristus tampil di dunia (Perjanjian Lama) dan karya penyelamatan Allah semasa Yesus berada dan berkarya di dunia (Perjanjian Baru). Pemahaman dan perumusan mengenai kasih Allah dalam Perjanjian Lama dan karya penyelamatan Allah melalui dan di dalam Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru membutuhkan waktu. Proses perumusan dan pemahaman tentang kasih Allah (Perjanjian Lama) dan karya penyelamatan Allah melalui dan di dalam Yesus Kristus (Perjanjian Baru) itu disebut tradisi. Maka kecuali ada Kitab Suci, dalam Gereja ada tradisi. Melalui tradisi itu kasih Allah dan Karya Penyelamatan Allah melalui dan di dalam Yesus Kristus diteruskan, dipertahankan dan dikembangkan.