Selasa, 17 April 2007

AJARAN GEREJA - Apa itu Stigma?

APA ITU STIGMATA?

Stigmata adalah bentuk jamak dari "stigma" yang artinya "tanda" atau "tatto". Stigma dapat berarti noda atau borok, sesuatu yang buruk. Seseorang dapat dikatakan mempunyai noda karena perbuatan mereka yang buruk. Jika kita menggunakan bentuk jamaknya, yaitu stigmata, maka yang dimaksud adalah luka-luka pada tubuh Yesus. Luka-luka itu disebabkan karena deraan cambuk, paku serta mahkota duri saat penyaliban-Nya. Kadang kala luka-luka Yesus ini muncul secara misterius pada orang-orang tertentu, meskipun mereka tidak sungguh-sungguh dilukai oleh paku atau pun senjata. St. Fransiskus dari Assisi adalah orang pertama yang diketahui memperoleh stigmata. Stigmata muncul di tubuhnya pada tahun 1224, menjelang kematiannya. Tidak ada seorang pun yang tahu dengan pasti bagaimana stigmata itu muncul. Ada suatu penjelasan yang mengatakan bahwa jika seseorang menghayati penderitaan dan sengsara Yesus secara mendalam maka pikiran mereka akan memunculkan luka-luka itu di badan mereka sendiri. Pikiran kita mampu menimbulkan perubahan fisik yang nyata pada kita. Tentu saja sebagian stigmata memang timbul secara demikian, tetapi sebagian lagi benar-benar merupakan mukjizat.

APA ITU KAPEL?

Istilah kapel yang digunakan untuk menyebut gereja kecil, berasal dari nama pakaian yang dimiliki oleh seorang santo. Beginilah ceritanya.

St. Martinus dari Tours adalah seorang laskar kafir dalam angkatan bersenjata Romawi. Suatu hari di musim dingin pada abad ke-4, ia sedang mengendarai kudanya di jalanan Perancis. Ia menjumpai seorang pengemis yang menggigil kedinginan di tepi jalan. St. Martinus adalah seorang yang penuh belas kasih. Ia turun dari kudanya untuk memberikan bantuan. Dihunusnya pedangnya dan dibelahnya mantol militernya yang berwarna merah menjadi dua bagian. Kemudian diberikannya yang satu bagian kepada sang pengemis. Malam itu St. Martinus mendapat penampakan Yesus dalam suatu mimpi. Ia dibaptis dan pada akhirnya menjadi seorang uskup. St. Martinus menyimpan belahan mantolnya itu seumur hidupnya.

Beberapa abad kemudian kaisar pertama Holy Roman Empire mendirikan bangunan bundar untuk menyimpan mantol St. Martinus. Bahasa Latin untuk mantol ialah "capella". Lama kelamaan capella diartikan sebagai bangunan atau ruangan kecil untuk memuji Tuhan. Di Indonesia kita menyebutnya sebagai '"kapel".

Istilah a capella juga dipergunakan untuk menyebut nyanyian tanpa iringan musik. Para rahib di kapel mengembangkan devosi ini karena tidak cukup tempat bagi pipa-pipa piano di ruangan kapel mereka yang kecil.

AJARAN GEREJA - Mengapa Berbohong itu Dosa?

MENGAPA BERBOHONG ITU DOSA?

Suatu penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Amerika mengungkapkan bahwa 3 dari 5 anak berpendapat bahwa berbohong itu bukanlah suatu tindakan yang salah. Kenyataannya, banyak pejabat-pejabat di pemerintahan, para artis serta para tokoh olahragawan yang sering berbohong. Sebagian orang berkata bahwa mereka tidak berbohong "besar", mereka hanya mengungkapkan sebagian kebenaran dan menyembunyikan sebagian lainnya. Di lain pihak, sebagian lagi mengatakan bahwa berbohong itu selalu dosa. Jadi bagaimana, apakah berbohong itu dosa?
Segala bentuk kebohongan itu dosa karena alasan yang sederhana. Segala bentuk hubungan manusia mengandalkan kepercayaan. Orang lain akan mengasihi serta menghormati kamu, hanya jika ia percaya akan apa yang kamu katakan. Misalnya saja, seorang gadis bertanya kepada pacarnya apakah ia pergi dengan cewek lain. Pacarnya mengatakan "tidak" walau pun sesungguhnya ia memang pergi. Cepat atau lambat gadis itu akan mengetahui yang sebenarnya dan akan memakan waktu yang lama sekali sebelum ia dapat percaya lagi kepada pacarnya. Ada yang mengatakan bahwa untuk berbohong kamu harus punya daya ingat yang kuat, sebab bisa saja kamu keseleo lidah dan mengatakan kebalikan dari apa yang telah kamu katakan sebelumnya. Tidak ada bohong "kecil" atau bohong demi kebaikan. Segala bentuk kebohongan mengakibatkan hilangnya kepercayaan. Jika kamu tidak dapat mengatakan yang sebenarnya, lebih baik kamu tidak mengatakan apa-apa.

AJARAN GEREJA - Apa itu Dosa Berat?

APA ITU DOSA BERAT?
Pernahkah kamu kehilangan seorang sahabat karena kamu mengatakan atau melakukan sesuatu yang melukai hatinya? Atau pernahkah kamu meninggalkan seorang sahabat yang membuatmu marah? Tiba-tiba saja sahabatmu itu tidak lagi menjadi bagian hidupmu. Tidak seorang pun yang akan menghukummu atas hilangnya sahabatmu itu, tetapi kehilangan sahabat itu sendiri sudah merupakan suatu hukuman bagimu. Begitulah gambaran dosa berat itu. Kita meninggalkan Tuhan atau kita memaksa Tuhan pergi dari kehidupan kita. Kita menciptakan neraka bagi diri kita sendiri karena kita memisahkan diri dari seorang sahabat terbaik yang pernah kita miliki. Katamu kamu tidak membutuhkan Tuhan? Ah, sayang sekali, mungkin kamu tidak pernah mengenal seorang sahabat sejati.

AJARAN GEREJA - Apa Beda Iman & Kepercayaan?

APA BEDA IMAN DAN KEPERCAYAAN?

Banyak orang mengatakan bahwa mereka beriman kepada Tuhan, tetapi sesungguhnya yang mereka maksudkan adalah mereka percaya kepada Tuhan. Jadi apa bedanya? Seseorang pernah mengatakan demikian: Kepercayaan adalah suatu kebenaran yang kita terima. Iman adalah api yang membakar hati. Artinya, kita mungkin saja percaya akan sesuatu, tetapi sesuatu itu tidak mempengaruhi pribadi kita. Tetapi jika kita mengimani sesuatu, ia pasti akan mempengaruhi pribadi kita. Kita menggantungkan diri padanya, kita mengandalkannya. Saya percaya bahwa dua kali dua sama dengan empat, lalu apa? Saya mengimani Allah yang Pengasih dan hidup saya menjadi lebih berarti karena iman saya.

AJARAN GEREJA - Mengapa Ada Dua Pengakuan Iman?

MENGAPA ADA DUA PENGAKUAN IMAN?

Ada dua Kredo atau Pengakuan Iman yang sangat khusus dalam kehidupan Gereja. Kedua kredo tersebut biasa digunakan dalam Perayaan Misa. Yang satu adalah Syahadat Apostolik yang biasa disebut “Syahadat Para Rasul” dan yang lain adalah Syahadat Nisea-Konstantinopel.

Syahadat Para Rasul kemungkinan tidak berasal dari jaman para rasul Yesus. Menurut tradisi, pengakuan iman tersebut ditulis di Roma sekitar abad kedua atau ketiga dan digunakan dalam bentuk tanya jawab sesaat sebelum seseorang dibaptis. Pemimpin upacara akan bertanya, “Apakah saudara percaya akan Tuhan, Bapa yang Mahakuasa?” Setelah jawaban “ya” dari calon baptis, pokok-pokok iman selanjutnya akan ditanyakan. Kredo ini lebih mudah dihafal dan biasanya diajarkan kepada anak-anak.

Satu-satunya kelemahan Syahadat Para Rasul ialah bahwa di dalamnya tidak dinyatakan secara cukup jelas iman akan ke-Allah-an Yesus. Tentang Yesus hanya dikatakan bahwa Ia adalah “Putra-Nya yang Tunggal, Tuhan kita.” Sebagian orang menafsirkan pernyataan tersebut dalam pengertian simbolik saja. Orang-orang lain pun disebut juga sebagai, “anak-anak Allah” (mis: Kej 6;4).

Pada awal abad keempat, Arius - seorang Imam Mesir - mulai menyebarluaskan ajaran bahwa Yesus bukanlah Allah, oleh karena Ia dijadikan pada waktunya. Para uskup dari seluruh Mediterania berkumpul di Nisea, Turki pada tahun 325 untuk membantah ajaran tersebut. Di bawah bimbingan Santo Atanasius, mereka membuat Syahadat Nisea-Konstantinopel yang lebih panjang. Di dalamnya dinyatakan secara jelas dan rinci pokok-pokok penting iman kita, “Aku percaya akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah yang tunggal, Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa.”

Tidak ada keraguan lagi bahwa Yesus adalah Allah. Hanya ada satu Allah, tetapi dalam Allah yang Satu itu ada Tiga Pribadi yang berbeda. Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus adalah satu. Ajaran ini berasal dari Yesus sendiri, melalui para Rasul. Ajaran tersebut mengungkapkan sekilas tentang kehidupan Tuhan Yang Mahakuasa yang misterius.

AJARAN GEREJA - Apa itu "Roh Kudus?"

Seringkali kita sebagai orang Katolik tidak tahu atau tidak paham atau mungkin lupa terhadap beberapa pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, misalnya:

Ada baiknya kita mengingatnya kembali, agar penghayatan iman kita kepada-Nya semakin sempurna. Mari kita bahas melalui beberapa posting, dan Anda diundang untuk memberi komentar atau mendiskusikannya bersama kami.


APA ITU ROH KUDUS?

Dalam film Star Wars banyak sekali percakapan mengenai sesuatu yang disebut "Kuasa", seperti misalnya "Semoga Kuasa besertamu." Kuasa yang dimaksud adalah suatu energi yang mengelilingi dan ada dalam segala makhluk. Sebagian orang berpendapat bahwa George Lukas, direktur film tersebut, sebenarnya sedang berpikir tentang Allah Roh Kudus. Benarkah demikian? Dan jika memang benar demikian, apakah Roh Kudus itu sebenarnya?

Gagasan yang menarik, tetapi jika kalian bertanya "Apa itu Roh Kudus," maka pertanyaan kalian itu keliru. Pertanyaan yang benar seharusnya "SIAPA itu Roh Kudus?" Sebab Allah Roh Kudus itu bukanlah suatu "kuasa". Roh Kudus itu adalah sungguh-sungguh suatu pribadi, dengan kepribadian seperti kalian dan saya.

Ketika masih hidup di dunia, Allah Putera -yaitu Yesus- melindungi para murid-Nya dari yang jahat. Sebelum Ia kembali ke surga, Yesus berjanji akan mengirimkan Penghibur, yaitu Roh Kudus. Yesus menjanjikan bahwa Penghibur akan mengajarkan kepada kita segala sesuatu yang perlu kita ketahui tentang hidup dan bagaimana kita dapat sampai ke surga.

Mungkin kamu beranggapan bahwa Roh Kudus adalah pribadi Tritunggal yang hampir terlupakan. Penyebabnya mungkin karena Roh Kudus tidak membawa kita kepada diri-Nya sendiri, tetapi Ia membawa kita kepada Bapa dan Putera. Namun demikian, janganlah oleh karena itu kita tidak berdoa dan tidak mencintai Roh Kudus.

Memang sulit menggambarkan suatu pribadi yang adalah energi suci, pemikiran suci. Dalam Kitab Suci, Roh Kudus digambarkan dalam rupa "burung merpati" (Lukas 3:22) atau dalam rupa "lidah api" (Kisah Para Rasul 2:3-4).

Termasuk dalam masalah kita adalah kita tidak mempunyai suatu nama yang indah untuk Roh Kudus. Kata "roh" berasal dari bahasa Ibrani "Ruah", yang artinya "napas" atau "angin". Baik dalam bahasa Yunani maupun bahasa Ibrani "Ruah" adalah kata berjenis kelamin perempuan.

Mungkin nama yang bagus dalam bahasa Inggris untuk Roh Kudus adalah "Friend" atau dalam bahasa Indonesia "Sahabat". Atau dapatkah kalian memikirkan suatu nama lain yang lebih tepat?