Sabtu, 22 Desember 2007

REVOLUSI NATAL


Peristiwa natal adalah suatu revolusi: Allah menjadi manusia, turun ke dunia dan tinggal di antara kita. Jika tidak ada peristiwa natal, Allah akan tetap menjadi Pencipta dan Tuan, dan kita menjadi ciptaan dan hambaNya Tetapi dengan kesediaanNya menjilma menjadi manusia dan turun ke dunia, Allah dapat menjadi Sahabat dan Bapa, dan kita dapat menjadi sahabat dan anak-anakNya.

I. JIKA ALLAH HANYA MENJADI PENCIPTA
Jika Allah tidak menjilma menjadi manusia dan turun ke dunia, Allah tetap hanya menjadi Pencipta.
Sebagai Pencipta saja, Allah menjadi Allah yang tidak tampak, misterius dan tinggal mulia di sorga, jauh dari kita manusia, ciptaanNya dan dunia nyata di mana kita hidup. Untuk mengenal pribadiNya, kita akan berusaha keras dengan masuk-keluar hutan, mendaki dan menuruni lereng gunung-gunung, naik dan menuruni sungai atau danau-danau dengan hasilnya terbatas: Allah sebagai yang Mahamisterius, tetapi tak jelas seperti apa.
Untuk dapat berhubungan denganNya, kita akan melakukan doa-doa, mempersembahkan sesaji-sesaji, membakar dupa-dupa, dan menyajikan korban-korban. Hal-hal yang mau kita cari, ketika berhubungan dengan Allah itu, terbatas pada keselamatan alamiah: hidup makmur, terbebas dari segala bahaya, penyakit dan bencana.
Untuk mengenal kehendakNya, kita akan menempuh berbagai cara: membaca berbagai gejala-gejala alam seperti perbintangan, jalannya musim-musim, mencari orang-orang pintar, tukang-tukang ramal, ahli-ahli nujum.

II. JIKA ALLAH HANYA TUAN
Jika Allah tidak menjilma menjadi manusia, tinggi kita dapat menjadi hamba-hambaNya. Paling-paling Allah hanya bersabda kepada kita melalui orang-orang pilihanNya. Tetapi karena Allah tetap berada di sorga, di mata kita, Allah akan tetap tampil sebagai sosok misterius yang sulit kita kenal.
Dalam doa-doa dan ibadat-ibadat, kita mendekatiNya dengan rasa takut, khawatir, cemas, jangan-jangan hal-hal yang kita lakukan dalm doa dan ibadat tidak membuatNya senang. Pemohonan-permohonan yang kita panjatkan adalah agar Allah tidak menghukum kita, tetapi memberikan ganjaran dan anugerah-anugerah kepada kita.
Karena Ia sudah memberikan perintah-perintah dan larangan-laranganNya melalui orang-orang kepercayaaNya, bagi kita Allah tampil sebagai Pribadi yang hanya suka menuntut. Ia hanya dapat senang dan tidak senang dengan diri dan perilaku kita. Ia hanya dapat menjatuhkan hukuman dan memberi ganjaran, baik di dunia maupun di akhirat.
Sebagai Tuan, yang kita perhatikan dalam diriNya, bukan pribadiNya, melainkan hanya perintah-perintah dan larangan-laranganNya. Yang kita lakukan di dunia, hanyalah berusaha mentaati perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Itu semua kita laukkan, bukan untuk membuat Allah berkenan, melainkan hanya untuk menghindari hukuman dan mendapatkan ganjaran daripadaNya. Karena terlalu terpusat pada perintah dan larangan-laranganNya, dalam hidup kita hanya melakukan hal-hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarangNya saja. Maka, meski sesuatu itu baik, namun jika tidak diperintahkan Allah, kita tidak melakukannya. Sebaliknya, hal-hal buruk, namun karena tidak dilarang secara jelas oleh Allah, akan kita lakukan dengan entengnya.

III. JIKA ALLAH MENJADI SAHABAT KITA
Jika Allah menjilma menjadi manusia dan turun ke dunia, Allah dapat menjadi
Sahabat kita. Kita dapat mengenalNya. Kita dapat berhubungan erat denganNya. Karena hubungan erat dengan Allah itu, kepribadian kita dari hari ke hari semakin dipengaruhi oleh kepribadianNya.
Doa dan ibadat menjadi saat yang menyenangkan, karena kita boleh hadir di hadapan Allah. Tujuan doa dan ibadat bukan lagi sekedar mohon-mohon sesuatu, melainkan menghadap Allah dan membicarakan masalah hidup, mengolahnya dan merancangnya ke masa depan bersamaNya.
Meskipun kita mempunyai kesibukan sesuai dengan status dan profesi kita, tetapi kita dengan senang hati meluangkan waktu untuk berada bersama Allah, Sahabat kita. Karena itu kita suka membaca Kitab Suci yang merupakan kisah Allah dalam hubungan dengan manusia untuk semakin mengenal pribadi dan kehendakNya, sehingga kita menjadi semakin dekat dengaNya dan semakin mampu bekerja bersamaNya mendatangkan kerajaanNya di dunia ini.

IV. ALLAH ADALAH BAPA KITA
Dengan menjilma menjadi manisia dan turun ke dunia, Allah tidak hanya dapat menjadi Sahabat, tetapi juga Bapa kita. Kita lalu dapat berhubungan erat denganNya sebagai Bapa, dan menyebutNya sebagai Abba.
Kita dapat mengenal pribadi dan sifat-sifat, pemikiran dan kehendakNya. Karena mengenal, kita semakin terdorong untuk dekat dan mencintaiNya.
Dengan doa dan ibadat kita menghadap Bapa. Dalam doa dan ibadat itu, kita mengenang kebaikan-kebaikanNya. Kita puji dan wartakan kebaikan-kebaikanNya itu, bukan sekedar hanya melalui omongan, kata-kata atau lagu-lagu, melainkan kita wujudkan melalui hidup, perilaku dan kerja bermutu yang layak sebagai anak-anak Allah.
Dalam hidup kita berusaha menghayati sifat-sifat Allah. Dalam melakukan kebaikan, kita tidak hanya mengharapkan upah dan ganjaran dari Allah, melainkan mau mewujudkan sifat-sifat Allah itu di dalam hidup kita, sehingga dengan melihat hidup dan perbuatan-perbuatan kita, orang memujiNya. Dan kita melaksanakan semua murni demi Allah. Tambahan, dan kita melakukan hal-hal yang dikehendakiNya, meski tak diperitahkan atau ditulis dalam Kitab Suci. Karena kita yakin bahwa hal-hal itu menghadirkan Allah dan mendatangkan kerajaanNya.
Dengan cara kita menjadi manusia yang dapat dipercaya, karena hidup kita berdasarkan prinsip sebagai sahabat-sahabat Allah dan sebagai anak-anak Allah. Kita dapat diandalkan karena kita memiliki kemampuan dan kecakapan untuk berbuat baik, yang kita timba dari Allah.

KESIMPULAN
Dengan demikian, dengan peristiwa natal yang merupakan revolusi hubungan antara Allah dan manusia, Tuhan dan dunia, kita dapat menjadi sahabat-sahabat dan anak-anak Allah. Jika dalam hidup dan kerja, kita memenuhi syarat menjadi sahabat-sahabat dan anak-anak Allah dengan menjadi orang yang dapat dipercaya karena mutu kebaikan kepribadian kita, dan dapat diandalkan karena tingkat mutu kemampuan dan kecakapan kita dalam hidup dan kerja, kita akan menjadi bintang dan memberi kontribusi besar di manapun kita hidup dan bekerja. Selamat Natal. Amin

Tidak ada komentar: